tajam mataku
menjeling dia
ketat bibirku
menutur bicara
hati masih dioles rasa amarah
diri ini meronta resah
mahu saja tangan aku singgah
atas lantai pipinya yang merah
benar, aku manusia
benar, dia manusia
benar, kesilapan itu ..
terkadang tidak mampu di hindar
tapi hati masih geram
tangan masih dendam
mulut terkumat diam
dan mata menghunus tajam
maafkan saja, kata Mama
lupakan saja, kata Baba
kerana
air dicincang tidakkan putus~
sfzy
No comments:
Post a Comment